(Apa) Alasan Menonaktifkan Centang Biru WhatsApp(?)


Post kali ini mungkin ini akan menjadi semacam pembelaan saya terhadap sebuah postingan status Facebook (fb) yang menjadi alasan saya menulis ini.
Beberapa hari lalu, sebuah postingan yang dishare oleh seorang teman, muncul di beranda fb saya. 
Isi postingannya merupakan cerita pengalaman pemosting dengan seorang vendor yang berkomunikasi via aplikasi WhatsApp (WA).
Dibawah ini screenshot postingannya.

Dalam postingan itu, diceritakan rentetan kejadian antara beliau dan pembeli, yang berujung pembatalan transaksi jual beli karena tidak adanya tanggapan dari sang vendor padahal sudah dikirimi pesan teks berkali-kali via WA.
Ternyata sang vendor sudah membaca pesan, namun (mungkin) tidak (sempat) membalas. Dan karena tanda centang biru dinonaktifkan, calon pembeli tidak mengetahui kalau pesannya telah dibaca.  Marahlah sang calon pembeli karena merasa tidak dihargai.
Yang membuat saya tergelitik untuk menulis ini adalah, sang pemilik postingan mengakhiri tulisannya dengan pertanyaan.
"Apa alasan orang-orang yang menghilangkan tanda baca WA, jika tujuannya adalah berkomunikasi?"


Baik.
Dalam kasus sang pemosting, saya setuju sekali dengan pertanyaan itu. Dalam dunia bisnis, kita harus transparan agar tercipta rasa aman dan percaya.
Saya sendiri ketika menggunakan WA saya untuk berkomunikasi dengan dosen, saya aktifkan kembali centang birunya sementara.
Yup! 
Saya termasuk salah satu pengguna pengaturan penghilangan laporan tanda baca di WA. Alasannya? tentu bukan karena ingin menghindar, karena saya bukan tipe yang menggantungkan pesan kecuali benar-benar lupa balas. Namun karena saya adalah pengguna pop-up notification, yang mana segala pesan pribadi ataupun grup WhatsApp yang masuk akan langsung muncul dilayar ponsel, dimana saya bisa langsung mengetik balasan tanpa membuka kunci layar hp saya ataupun membalas pesan WA tanpa harus pergi ke deretan obrolan pada aplikasi WA. Dibawah ini tampilan pop-up notification WA.


Diatas itu merupakan pop-up notification yang masuk ketika saya sedang online di aplikasi fb, dan saya langsung mengetik balasan dan mengirimnya tanpa harus keluar dari aplikasi fb.
Kadang, cukup terganggu memang ketika banyak pesan yang masuk secara beruntun saat sedang asyik membaca Wattpad ataupun menonton YouTube. Makanya untuk setelan grup, hanya beberapa grup penting yang saya aktifkan pop-up notification-nya. Toh, itu sudah resiko bagi pengguna pop-up notification.
Alasan saya menggunakan pop-up notification ini adalah saya malas untuk membuka kunci layar ponsel setiap kali ada pesan yang masuk di LINE atau WhatsApp, ataupun keluar dari  aplikasi Ibis Paint X ketika saya asyik menggambar lalu sebuah chat masuk. Iya terlalu malas. Saya rasa terlalu ribet saja. Harus membuka kunci layar ketika ingin membalas pesan yang masuk ataupun berpindah aplikasi ketika ada cara yang lebih mudah untuk saya.

Nah, dalam hal ini, ada beberapa kasus ketika saya belum menonaktifkan laporan tanda baca, pesan muncul di layar ponsel saya dan belum saya baca, tapi tanda centang sudah menjadi biru pada ruang obrolan pengirim pesan lalu akhirnya terjadi-lah kesalahpahaman bahwa saya malas merespon, dll. Akhirnya saya hilangkan-lah laporan tanda bacanya.
Mungkin akan ada pernyaataan
Yaudah sih.. gak usah dikunci ponselnya, biar gak harus menonaktifkan laporan dibacanya.

Well.... mengunci ponsel adalah salah satu contoh perlindungan kita terhadap ponsel kita dan isinya kan? Karena meskipun saya menggunakan pop-up notification, saya hanya bisa membalas pesan-pesan yang belum terbalas ataupun terbaca tapi tidak bisa menelpon ataupun mengirimkan selain pesan teks, emoji dan pesan suara (eks:gambar, dokumen) karena begitu tombol send diklik, ruangan obrolan hilang, jadi isi ponsel lainnya tidak bisa diakses.
Jadi ketika membaca pertanyaan diatas, saya merasa ingin untuk menulis ini. Namun sekali lagi, kalau memang akun WA yang digunakan adalah untuk urusan bisnis, sebaiknya aktifkan saja tanda bacanya agar tercipta kenyamanan antara penjual dan pembeli. Atau untuk beberapa saat aktifkan lah tanda baca ketika posisi kita sedang menjalin sebuah hubungan urgent yang butuh 'kepastian' seperti janjian bertemu dosen, atau melakukan transaksi baik sebagai penjual ataupun pembeli.
 Sekian. J


Di bawah ini adalah 
video pop-up notification WA 
di ponsel saya ketika
1) dalam keadaan saya membuka aplikasi lain
2) dalam keadaan layar ponsel saya terkunci



Baca juga: Bercakap-cakap Juga Butuh Keahlian Khusus