M Hamka Syaifudin: Pengembara Pecinta Puisi


Kalian yang sampai di tulisan ini, mungkin memang karna penasaran siapa itu sosok M Hamka Syaifudin,
Jadi mari kita ngerumpi tentang kawan satu itu disini.
Santri yang suka puisi
Saya pertama kali mendengar namanya sebagai seorang siswa kelas 11 yang sama-sama bersekolah di ponpes MA Hidayatullah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bedanya, dia bertempat di kampus putra dan saya di kampus putri. Selanjutnya, saya mengetahuinya lagi sebagai kakak dari seorang junior dipondok saya.
Saat itu saya anak baru, jadi tidak mengenalnya. Tapi nama Hamka cukup populer disebut-sebut oleh teman-teman sebagai anak muda puitis yang pernah mengharumkan nama pesantren kami pada ajang pencak silat tingkat kabupaten, kalau ingatan saya tidak salah.
Kami bukan teman dekat. Tapi saya adalah teman dekat dari teman dekat Hamka di kampus putri (alah ribet! Hahah). Jadinya saya pernah membaca beberapa lembar tulisan tangan hasil pemikiran Hamka.
"Wih... Keren ya" “Mantap…” “Baguss…”
Ya, mirip-mirip seperti itulah reaksi-reaksi saya ketika membaca tulisan-tulisan Hamka. Sejak itu, saya mengetahuinya sebagai seorang teman yang mencintai puisi. Tapi tidak mengenalnya.
Hamka punya cukup banyak novel-novel romantisme cinta dan saya kadang ikut-ikutan meminjamnya.
Ditahun kami sebagai senior kelas 12, dan beberapa bulan sebelum ujian nasional, kami dengar, Hamka pindah. Semenjak itu saya tidak pernah lagi mendengar kabarnya.


Jiwa Menulis yang Menggebu
Hampir satu tahun kemudian, saya baru mendengar lagi kabar Hamka ketika akhirnya saya bergabung di grup MA di Facebook. Dan masih membekas di ingatan saya, obrolan pertama kami adalah bermula dari ajakannya:
"Kawan, yuk nulis buku!"
Dan itu yang masih terus terngiang di kepala saya setiap kali membicarakan tentang Hamka. Hahaha. Lucu juga. Karena sampai di 2019 ini, diamana ia sudah menorehkan namanya pada 3 buah buku, saya masih seorang manusia yang draft novelnya belum kelar sejak empat tahun lalu. Hahahaha


Baca juga: Cintaudyna, Gadis Riang Pemilik Tangan Ajaib

Di grup MA angkatan kami, Hamka mengutarakan niatnya bahwa ia ingin menerbitkan buku dengan isi tulisannya merupakan kumpulan karya-karya teman-teman satu angkatan kami.
Sampai sekarang, itu belum terwujud juga.
Memang minat kami berbeda-beda ✌😅
Tak lama kemudian, di tahun 2016, hamka membuat Blog. Disanalah ditaruhnya segala sajak-sajak karangannya yang mampu membuat kita mellow berjam-jam. Nama Blognya saja 'BANK IMAJINASI'. Semua isi pikirannya tentang kehidupan ini, diposting disana. Penasaran? kunjungi blognya dengan klik 👉BANK IMAJINASI
Penghujung 2016, Hamka memberi bocoran bahwa ia sedang mengurus penerbitan buku pertamanya dengan mengirimkan desain cover untuk buku pertamanya. Senang? Tentu saja. Mimpi seorang kawan terwujud! Saya kaget juga sih.... kagetnya lebih kepada kagum gitu... "Wah, MaasyaAllah juga progressnya" Kira-kira gitu lah batin saya :")



Proses penerbitan buku pertamanya cukup memakan waktu.
Januari 2017, kabar baik datang bahwa buku Ashique telah terbit dan sudah open PO meski maski terkendala di ISBN yang masih dalam proses hingga akhirnya 17 Februari 2017, sebuah postingan yang menandai facebook M Hamka Syaifudin muncul di beranda saya,sudah ISBN ashique keluar!
Hebatnya, dalam bulan itu juga Hamka mengatakan bahwa buku keduanya akan segera menyusul, dan benar saja, Mei 2017, sebuah antologi puisi berjudul Rantau 5 Waktu Terbit. Kali ini, ia menggandeng adik perempuannya juga.



Kemudian tanpa lelahnya Hamka terus mengajak membuat buku. Hamka selalu penuh semangat kalau soal dunia tulis menulis apalagi bersajak dan puisi. Hamka membuat grup-grup yang berhubungan dengan dunia kepenulisan dan selalu mengajakku bergabung.
Juli 2017, Hamka mengajak membuat grup kepenulisan. Meski dengan ajakan yang lebih pada pemaksaan alias penodongan untuk menjadi pengurus dari grup itu. Hehehee
Tapi karena banyak kendala, grup tidak berjalan sebagaimana mestinya.
September 2017, Hamka mengirim pesan berisi kabar gembira bahwa buku Ashique masuk cetakan kedua dan Buku Rantau 5 Waktunya masuk ke Best Seller 100 Eksemplar. Saya ikut bahagia dan langsung memesan satu untuk masing-masing buku!



"Yeay! Dapat cover yang ada Best Seller-nya! Sekalian tanda tanganmu dan Mardiyah ya!" 
Tak lama kemudian, Desember 2017, kumpulan puisi berjudul Musafir Kata yang merupakan tulisan karya Hamka dan teman-teman santri di Hidayatullah Batam terbit!



Lihat! Dalam satu tahun! Betapa anak muda dengan semangat yang sangat menggebu sekali kan!
Eh, Anak muda? tidak. Anak muda itu saat tulisan saya ini masih jadi draft dalam folder laptop saya. Sekarang.... Saat tulisan ini sudah terbit, Alhamduillah Hamka  adalah calon Bapak Muda yang masih berjiwa anak muda. Alhamdulillaaaaaah ya.... Setelah perjuangan dan segala perjalanan naik turun yang ia tempuh. 
Hamka masih sering menulis. Ia sering membagikan tulisan-tulisannya di laman facebooknya sekarang. Tulisan-tulisan yang berbau semangat ala anak muda. Membagikan cerita-cerita, catatan-catan pendek dan puisi.
Hamka juga punya banyak  tulisan di web-web seperti islampos.com dan lain-lain. Coba saja ketikkan "M HAMKA SYAIFUDIN STIT HIDAYATULLAH BATAM" di Google. InsyaaAllah, beberapa tulisannya akan keluar disana.
Dia suka sekali menulis, seperti yang pernah Hamka jawab ketika saya bilang:
“Ham, keren sekali lah, bisa semangat banget dalam menulis”
Hamka Jawab:
“Saya rasa nikmat sekali kalau sudah menulis”
Kalian mungkin bertanya-tanya, itu di judulnya kenapa ada Pengembara?
Apa ya? Saya juga gak tau. Bingung mau ngasih judul sebenarnya wkwk.😂
Tapi salah satu hobi Hamka itu mengembara, entah mengembara di alam pikiran dan imajinasinya ataupun merantau. Sekarang saja dia yang aslinya berasal dari sebuah pulau kecil bernama Lembata, nyasar di Kepulauan Riau untuk bersyia'r disana bersama istrinya. Hemmm.. MaasyaAllah!
Begitulah sedikit "M Hamka Syaifudin" dalam pengetahuan saya.
Cita-citanya mulia sekali.
Terakhir sebagai penutup, Hamka pernah bilang begini ke saya:
Mari himpun kekuatan media Islamiyah dan bangkit membawa kebenaran dengan memulai dari yang kecil-kecil, kawan. Saya percaya kita bisa kalau ada kemauan.
Oh iya, dalam obrolan terakhir kali… Hamka bilang sedang lanjut nulis buku ke empat, kita doakan semoga beliau lancar dan sehat-sejat terus agar bisa mewujudkan mimpi-mimpinya ya! Aaamiin.

Ini dia 'penampakan' Hamka yang sekarang OTW jadi YuCuber jugaa