Langit Desember 2020

Hallooooo...
Assalamu'alaikum!
Asli ga kerasa banget ini teh 2020 udah habis.
Perasaan aku bar mulai ngabdi. Perasaan aku baru aja ninggalin Bandung. Iya  ternyata itu cuma perasaan. Faktanya, semua yang terasa seperti teejadi kemarin itu, sudah satu tahun. 
Kalo udah ngomongin ini, berasa pengen curhat panjang kali lebar. Pengen nulis banyak-banyak tentang apa saja yang terjadi, tentang ups and downs. Tentang rencana-renacana yang sudah disusun rapi, ekspektasi-ekpektasi yang sudah dilambung tinggikan. Yang akhirnya jatuh gedebug bersama realita yang ada.

Iya lah. Gimana enggak gedebug?
Sebagai seorang fresh graduate (yang sebenarnya setaun lebih ngulur-ngulur bertemu toga hanya karena malas, merasa masih punya teman, dan banyak galauin hal-hal gak penting,) aku sudah punya banyak ekspektasi yang kulamunkan selama satu tahun ngalor-ngidul gak jelas di Paris Van Java.
Ekspektasi yang sudah kucoba turunkan level nya ke level kelurahan bahkan RT. 

Tapi daripada isi postingan ini isinya aku ngedumel aja, aku pengen simpan dan kubur omelan-omelan itu untuk ku ubah jadi syukur di 2021.
Biarlah 2020 ini berlalu. Biar saja tahun yang terasa panjang ini pergi, meninggalkan pelajaran, pengalaman, dan di ingat hal-hal baiknya saja.

Oke. 
Sebenarnya.
Aku lupa cerita bahwa dibalik sakitnya jatuh gedebug dari ekspektasi itu, 2020 punya hal indah yang tak pernah ku sangka-sangka akan terjadi. Tak pernah ada dalam rencana. 
Aku gak akan tanya kalian penasaran atau enggak. Aku akan langsung bilang bahwa salah satu hal indah di 2020 adalah, aku diberikan kesempatan menimba ilmu di Padang. 
Yep. Padang yang terkenal dengan nasinya hingga mancanegara itu!
Like. I've never even think about Padang! And suddenly, aku ngabisin 2020 lebih banyak di sana di banding si tempat yang selama satu tahun mengganggu pikiranku hingga molor-molor untuk lulus 😂
Hal-hal indahnya ada di postingan lain jadi monggo di cek ya😊
Nah, hal baik lainnya adalah... Alhamdulillaaah di akhir dari tahun 2020 yang berasa panjang ini, 
mata-mata kita disuguhkan oleh pemandangan indah setiap harinya.

Dua minggu pertama setelah hujan mengguyur tak henti-henti, semua yang kuning kembali hijau. Tentu saja yang cocok dengan hujan. Yang tak cocok, ya sakit-sakitan mencoba bertahan hidup di sela-sela waktu ketika matahari muncul.

Lalu semua bahagia juga kesal karena jemuran yang rak kunjung kering, ataupun atap rumah yang bocor, tergantikan dengan decak takjub ketika mendongak ke arah langit entah di pagi, siang, sore, bahkan malam.

Nah, dibawah ini beberapa foto langit yang kuabadikan di kamera hp ku